Framework - Framework yang digunakan pada ITSM
ITSM (Information Technology Service
Management,
atau bisa disebut juga sebagai manajemen layanan teknologi informasi. Yaitu
metode yang digunakan untuk pengelolahan teknologi informasi, yang berfungsi
untuk memberikan layanan kepada konsumen secara baik dan maksimal agar
memaksimalkan bisnis pada suatu perusahaan. Didalam ITSM ini banyak sekali
kerangka kerja yang bisa digunakan contoh kerangka kerja yang tersedia pada
ITSM adalah sebagai berikut.
Kerangka
Kerja
1.
Information
Technology Infrastructure Library (ITIL)
ITIL merupakan sebuah konsep dan teknik
pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi infromasi.
ITIL menekankan siklus hidup layanan yang disediakan oleh teknologi informasi.
ITIL
dibagi menjadi 5 bagian:
A. Service
Strategy
Memberikan panduan kepada pengimplementasi
bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai kemampuan organisasi (dalam
memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan IT), tapi juga sebagai
sebuah aset strategis perusahaan. Proses-proses yang dicakup dalam Service
Strategy :
·
Service Portofolio Management
·
Financial Management
·
Demand Management
B. Service
Design
Service Design memberikan panduan kepada
organisasi TI untuk dapat secara sistematis dan best practice mendesain dan
membangun layanan TI maupun implementasi ITSM itu sendiri. Proses-proses yang
dicakup dalam Service Design yaitu :
·
Service Catalog Management
·
Service Level Management
·
Supplier Management
·
Capacity Management
·
Availability Management
·
IT Service Continuity Management
·
Information Security Management
C. Service
Transition
Service Transition menyediakan panduan kepada
organisasi TI untuk dapat mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil
desain layanan TI baik yang baru maupun layanan TI yang diubah spesifikasinya
ke dalam lingkungan operasional. Proses-proses yang dicakup dalam Service
Transition yaitu :
·
Transition Planning and Support
·
Change Management
·
Service Asset & Configuration Management
·
Release & Deployment Management
·
Service Validation
·
Evaluation
·
Knowledge Management
D. Service
Operation
Service Operation merupakan tahapan life
cycle yang mencakup semua kegiatan operasional harian pengelolaan
layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat berbagai panduan pada bagaimana
mengelola layanan TI secara efisien dan efektif serta menjamin tingkat kinerja
yang telah dijanjikan dengan pelanggan sebelumnya. Proses-proses yang dicakup
dalam Service Transition yaitu :
·
Event Management
·
Incident Management
·
Problem Management
·
Request Fulfillment
·
Access Management
E. Continual
Service Improvement
Continual Service Improvement (CSI)
memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan
dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan
berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah satunya adalah
Plan-Do-Check-Act (PDCA).
2.
Control
Objectives for Information and Related Technology (COBIT)
COBIT dikeluarkan oleh IT Governance
Institute (ITGI). COBIT digunakan untuk menjalankan penentuan atas IT dan meningkatkan
pengontrolan IT. COBIT juga berisi tujuan pengendalian, petunjuk audit, kinerja
dan hasil metrik, faktor kesuksesan dan maturity model. Lingkup kriteria
informasi yang sering menjadi perhatian dalam COBIT adalah :
·
Effectiveness
Menitikberatkan
pada sejauh mana efektifitas informasi dikelola dari data-data yang diproses
oleh sistem informasi yang dibangun.
·
Efficiency
Menitikberatkan
pada sejauh mana efisiensi investasi terhadap informasi yang diproses oleh
sistem.
·
Confidentiality
Menitikberatkan
pada pengelolaan kerahasiaan informasi secara hierarkis.
·
Integrity
Menitikberatkan
pada integritas data/informasi dalam sistem.
·
Availability
Menitikberatkan
pada ketersediaan data/informasi dalam sistem informasi.
·
Compliance
Menitikberatkan
pada kesesuaian data/informasi dalam sistem informasi.
·
Reliability
Menitikberatkan
pada kemampuan/ketangguhan sistem informasi dalam pengelolaan data/informasi.
Sedangkan
fokus terhadap pengelolaan sumber daya teknologi informasi dalam COBIT adalah
pada :
·
Applications
·
Information
·
Infrastructure
·
People
Dalam
menyediakan informasi yang dibutuhkan perusahaan untuk mencapai tujuan
organisasi, COBIT memiliki karakteristik :
·
Business-focused
·
Process-oriented
·
Controls-based
·
Measurement-driven
COBIT
mengelompokkan semua aktivitas bisnis yang terjadi dalam organisasi menjadi 34
proses yang terbagi ke dalam 4 buah domain proses, meliputi :
1. Planning
& Organization
Domain ini menitikberatkan pada proses
perencanaan dan penyelarasan strategi TI
dengan strategi perusahaan, mencakup masalah strategi, taktik dan
identifikasi tentang bagaimana TI dapat memberikan kontribusi maksimal terhadap
pencapaian tujuan bisnis organisasi sehingga terbentuk sebuah organisasi yang
baik dengan infrastruktur teknologi yang baik pula.
Domain
ini mencakup :
·
PO1 – Menentukan rencana strategis
·
PO2 – Menentukan arsitektur informasi
·
PO3 – Menentukan arah teknologi
·
PO4 – Menentukan proses TI, organisasi dan hubungannya
·
PO5 – Mengelola investasi TI
·
PO6 – Mengkomunikasikan tujuan dan arahan manajemen
·
PO7 – Mengelola sumber daya manusia
·
PO8 – Mengelola kualitas
·
PO9 – Menilai dan mengelola resiko TI
·
PO10 – Mengelola proyek
2. Acquisition
& Implementation
Domain ini berkaitan dengan implementasi
solusi IT dan integrasinya dalam proses bisnis organisasi untuk mewujudkan
strategi TI, juga meliputi perubahan dan maintenance yang dibutuhkan sistem
yang sedang berjalan untuk memastikan daur hidup sistem tersebut tetap terjaga.
Domain ini meliputi :
·
AI1 – Mengidentifikasi solusi yang dapat diotomatisasi
·
AI2 – Mendapatkan dan maintenance software aplikasi
·
AI3 – Mendapatkan dan maintenance infrastuktur teknologi
·
AI4 – Mengaktifkan operasi dan penggunaan
·
AI5 – Pengadaan sumber daya IT
·
AI6 – Mengelola perubahan
·
AI7 – Instalasi dan akreditasi solusi dan perubahan.
3. Delivery
& Support
Domain ini mencakup proses pemenuhan layanan
IT, keamanan sistem, kontinuitas layanan, pelatihan dan pendidikan untuk
pengguna, dan pemenuhan proses data yang sedang berjalan. Domain ini meliputi :
·
DS1 – Menentukan dan mengelola tingkat layanan
·
DS2 – Mengelola layanan dari pihak ketiga
·
DS3 – Mengelola performa dan kapasitas
·
DS4 – Menjamin layanan yang berkelanjutan
·
DS5 – Menjamin keamanan sistem
·
DS6 – Mengidentifikasi dan mengalokasikan dana
·
DS7 – Mendidik dan melatih pengguna
·
DS8 – Mengelola service desk dan insiden
·
DS9 – Mengelola konfigurasi
·
DS10 – Mengelola permasalahan
·
DS11 – Mengelola data
·
DS12 – Mengelola lingkungan fisik
·
DS13 – Mengelola operasi
4. Monitoring
and Evaluation
Domain ini berfokus pada masalah
kendali-kendali yang diterapkan dalam organisasi, pemeriksaan intern dan
ekstern dan jaminan independen dari proses pemeriksaan yang dilakukan. Domain
ini meliputi :
·
ME1 – Mengawasi dan mengevaluasi performansi TI
·
ME2 – Mengevaluasi dan mengawasi kontrol internal
·
ME3 – Menjamin kesesuaian dengan kebutuhan eksternal
·
ME4 – Menyediakan IT Governance
3.
Application
Services Library (ASL)
ASL adalah kepanjangan dari Application
Service Library. Kumpulan dari pedoman praktik terbaik tentang pengelolaan
pengembangan dan pemeliharaan aplikasi. Yang meliputi empat pesan utama yaitu :
·
Manajemen aplikasi, pemeliharaan dan peningkatan Sistem Informasi,
menjadi semakin penting.
·
Tuntutan pasar bahwa agar supaya manajemen aplikasi menjadi lebih
profesional dan lebih maju, hal ini merupakan sebagian dari akibat perkembangan
manajemen infrastruktur.
·
Tidak ada standarisasi proses manajemen, praktik terbaik berbeda
antara satu organisasi dan organisasi lainnya.
·
Saat ini sudah ada framework umum untuk manajemen aplikasi yaitu
Application Services Library (ASL).
ASL adalah sebuah framework untuk proses
manajemen aplikasi. ASL adalah domain publik standar untuk manajemen aplikasi.
ASL adalah standar yang independen, terpisah dari IT Infrastructure Library
(ITIL), tetapi terkait dengannya dalam pengertian kepatuhan terhadap
standar-standar untuk mengelola proses dan memberikan keterkaitan yang erat,
kepatuhan dari kumpulan publik domain dari suatu pedoman.
4.
Software
Maintenance Maturity Model
5.
PRM-IT IBM's
Process Reference Model for IT
6.
Business
Information Services Library (BISL)
7.
Microsoft
Operations Framework (MOF)
8.
eSourcing
Capability Model for Service Providers (eSCM-SP) dan eSourcing Capability Model
for Client Organizations (eSCM-CL) dari ITSqc for Sourcing Management.
Referensi
https://turundarilangit15.blogspot.com/2018/04/kerangka-kerja-framework-pada-itsm.html
Comments
Post a Comment